Thursday, May 23, 2013

KITAB TENTANG AZAN (KITAB KE-11)

BAB
NO.
KITAB  TENTANG AZAN (Kitab ke-11)
1
Asal-usul azan

370.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, dia berkata : Ketika kaum muslimin tiba di Madinah, mereka berkumpul untuk melaksanakan shalat dengan menggunakan hitungan waktu tanpa azan. Pada suatu hari mereka berdiskusi mengenai panggilan shalat. Sebagian mereka mengusulkan penggunaan lonceng seperti yang dipergunakan oleh orang-orang kristen. Sebagian lain mengusulkan penggunaan terompet bagai tanduk yang dipergunakan oleh orang-orang Yahudi. Umar mengusulkan, “Sebaiknya tugaskanlah seseorang untuk menyerukan panggilan shalat”. Maka Rasulullah s.a.w bersabda, “Hai Bilal! Berdirilah, lalu kumandangkan azan untuk panggilan shalat.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 604)
2
Kalimat azan, masing-masing dua kali

371.
Diriwayatkan dari Anas r.a, dia berkata : Bilal diperintahkan mengulang kalimat azan masing-masing dua kali, sedangkan kalimat iqamat masing-masing satu kali, kecuali qad qaamatish shalaah.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor: 605)
3
Keutamaan azan

372.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Apabila azan dikumandangkan, setan lari terbirit-birit hingga terkentut-kentut sampai dia tidak mendengar azan. Ketika azan sudah selesai, setan datang lagi. Ketika iqamat disurarakan, setan lari menyingkir, dan apabila iqamat sudah selesai, setan datang lagi untuk menggoda orang yang sedang melaksanakan shalat agar tidak khusyu’ dan membuatnya teringat apa yang tidak diingatnya di luar shalat, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa jumlah rakaat yang telah dijalaninya.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 608)
4
Mengeraskan seruan azan

373.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudriy r.a, dia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda (mengenai perintah mengeraskan seruan azan), “Siapapun yang mendengar suara azan, baik jin, manusia dan makhluk lain, akan menjadi saksi bagi muazzin (penyeru azan) pada hari kiamat.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 609)
5
Menangguhkan pertempuran ketika mendengar azan

374.
Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwa ketika Nabi s.a.w bertempur bersama kami melawan suatu kaum, beliau tidak menyerang sebelum Subuh, lalu beliau memperhatikan suara azan. Jika beliau mendengar suara azan, beliau menghentikan serangan dan jika beliau tidak mendengar suara azan, beliau terus menggempur mereka.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 610)
6
Bacaan ketika mendengar azan

375.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudriy r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Apabila kalian mendengar azan, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muazzin.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 611)
376.
Diriwayatkan dari Mu’awiyah r.a. : Sama dengan hadits di muka (nomor 375) sampai pada kalimat, “Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullaah”. Ketika muazizin menyerukan Hayya ‘alashshalaah, pendengar hendaklah mengucapkan, “Laa haula walaa quwwata illa billaah”. Kata Mu’awiyah : Demikianlah apa yang pernah saya dengar dari Nabi s.a.w.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 612)
7
Do’a sesudah azan

377.
Diriwayatkan dari jabir bin Abdullah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Siapa yang berdo’a setelah mendengar azan dengan do’a sebagai berikut, “Allaahumma ..... wa’adtah, maka dia berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat”. (Makna do’a tersebut : “Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini dan shalat yang akan didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah ia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya”).
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 614)
8
Undian untuk azan

378.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Seandainya orang-orang tahu betapa besar pahala azan dan shalat berjamaah pada shaf pertama, lalu mereka tidak bisa melaksanakannya kecuali melalui undian, niscaya mereka akan melakukan undian itu. Seandainya orang-orang tahu betapa besar pahala shalat zhuhur tepat waktu, tentu mereka akan berlomba melaksanakannya. Seandanya orang-orang tahu betapa besar pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak (yakni melaksanakan shalat-shalat tersebut dengan berjamaah di masjid).”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 615)
9
Azan orang buta jika ada orang lain yang memberitahukan kepadanya tentang tibanya waktu shalat

379.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Bilal menyerukan azan pada malam hari, kalian masih boleh makan dan minum sampai Ibnu Ummi Maktum menyerukan azan Subuh”. Kata Abdullah bin Umar : Ibnu Ummi Maktum seorang laki-laki buta, dia tidak menyerukan azan kecuali setelah diberitahu bahwa Subuh telah tiba.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 617)
10
Azan setelah fajar terbit

380.
Diriwayatkan dari Hafshah r.a, bahwa ketika muazzin menyerukan azan Subuh dan waktu Subuh telah tiba, Rasulullah s.a.w melaksanakan shalat sunah dua rakaat dengan tidak terlalu lama, sebelum iqamat disurakan.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 618)
11
Azan sebelum fajar terbit

381.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi s.a.w pernah bersabda : “Janganlah seseorang berhenti makan sahur karena mendengar azan Bilal, karena Bilal menyerukan azan pada malam hari agar orang yang bertahajjud segera menyelesaikan tahajjudnya, dan orang yang masih tidur agar segera bangun, karena azan Bilal bukanlah terbit fajar atau tibanya waktu Subuh”. Abdullah bin Mas’ud memperagakan bagaimana Nabi s.a.w menggerakkan jari-jari tangannya dan mengangkatnya ke atas, kemudian menurunkannya ke bawah seperti ini, (kata perawi) : Abdullah bin Mas’ud memperagakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) dengan menindihkan salah satunya pada yang lain, kemudian dia menggerakkannya ke kanan dan ke kiri.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 621)
12
Antara azan dan iqamat ada shalat sunah bagi orang yang mau mengerjakannya

382.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mughaffal Al-Muzaniy r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Di antara azan dan iqamat terdapat shalat sunah”, —beliau mengatakannya tiga kali—, setelah itu beliau melanjutkan : “Bagi orang yang mau mengerjakannya”. Menurut riwayat lain, sabda Rasulullah s.a.w tersebut berbunyi : “Antara azan dan iqamat terdapat shalat sunah”. Kemudian beliau melanjutkan sabdanya : “Bagi orang yang mau mengerjakannya.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 627)
13
Menugasi seorang muazzin dalam perjalanan

383.
Diriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits r.a, dia berkata : Saya bersama beberapa orang dari suku saya mendatangi Nabi s.a.w, kemudian kami tinggal bersama beliau selama 20 malam. Beliau sangat menyayangi dan berbelas kasih kepada kami. Setelah Rasulullah s.a.w memahami bahwa kami merindukan keluarga kami, beliau bersabda : “Silahkan kalian pulang dan tinggal bersama keluarga kalian! Ajarkan Islam kepada mereka dan dirikanlah shalat! Apabila waktu shalat tiba hendaklah salah salah seorang dari kalian menyerukan azan, lalu orang yang paling tua di antara kalian hendaklah menjadi imam shalat.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 628)
384.
Diriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits r.a, dalam riwayat lain : Dua orang laki-laki datang kepada Nabi s.a.w, keduanya akan menempuh perjalanan, kemudian Nabi s.a.w bersabda : “Apabila kalian menempuh perjalanan dan waktu shalat tiba, maka serukanlah azan, kemudian iqamat, dan orang yang lebih tua hendaklah menjadi imam shalat.”
14
Azan dan iqamat dalam perjalanan jika hendak shalat jamaah

385.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a bahwa dalam suatu perjalanan pada malam yang dingin dan turun hujan, Rasulullah s.a.w menyuruh seseorang menyerukan azan, dengan menambahkan kalimat sesudah azan (yang artinya) : Kerjakanlah shalat di tempat (tenda) masing-masing!”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 632)
15
Ucapan seseorang  : Kita tertinggal shalat

386.
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, dia berkata : Ketika kami sedang melaksanakan shalat bersama Nabi s.a.w, tiba-tiba beliau mendengar suara gaduh beberapa orang (yang berlarian). Seusai shalat, Rasulullah s.a.w bertanya: “Mengapa tadi kalian membuat gaduh?” Mereka menjawab : “Kami terburu-buru agar bisa mengikuti shalat”. Rasulullah s.a.w bersabda : “Jangan begitu! Apabila kalian hendak melakukan shalat, tenanglah! Kerjakanlah shalat yang bisa kau dapatkan bersama imam, dan sempurnakanlah sendiri rakaat yang tertinggal.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 635)
16
Kapan Makmum harus berdiri ketika mereka melihat imam pada saat iqamat

387.
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, dia berkata : Rasulullah s.a.w pernah bersabda, “Apabila iqamat telah diserukan, maka janganlah kalian berdiri sehingga melihatku.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 637)
17
Imam yang terhalang oleh suatu urusan setelah iqamat

388.
Diriwayatkan dari Anas r.a, dia berkata : Suatu ketika iqamat diserukan, sementara Nabi s.a.w sedang berbisik dengan seorang laki-laki di samping masjid, maka Nabi s.a.w tidak segera mengimami shalat sehingga beberapa orang tertidur sekejap (sambil duduk).
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 642)
18
Wajibnya shalat jamaah

389.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Demi Allah yang menguasai diriku! Ingin rasanya aku perintahkan pengumpulan kayu bakar lalu aku perintahkan seseorang menyerukan azan untuk shalat, kemudian aku tugasi seseorang menjadi imam, sementara aku berangkat mendatangi orang-orang yang tidak menghadiri shalat jamaah lalu aku bakar rumah-rumah mereka sekaligus dengan mereka. Demi Allah yang menguasai diriku! Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui pahala shalat jamaah, tentu dia akan menghadiri shalat jamaah Isya bagaikan seseorang yang memperoleh keratan tulang yang dilipat daging yang amat banyak atau dua kerat tulang rusuk dengan dilipat daging yang bagus.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 644)
19
Keutamaan shalat jamaah

390
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Shalat jamaah lebih utama 27 kali lipat daripada shalat sendirian.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 645)
20
Keutamaan shalat Subuh dengan berjamaah

391.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, “Shalat jamaah pahalanya 25 kali lipat daripada shalat sendirian. Para malaikat yang bertugas pada malam hari berkumpul dengan malaikat yang bertugas pada siang hari ketika shalat Subuh”. Kemudian Abu Hurairah mengatakan : Jika kamu mau, perhatikanlah ayat (yang artinya) : “Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat.” (Al-Qur’an, surat Al-Isra : 78).
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 648)
392.
Diriwayatkan dari Abu Musa r.a, dia berkata : Nabi s.a.w pernah bersabda, “Peserta shalat jamaah yang lebih besar pahalanya adalah orang yang lebih jauh perjalanannya ke masjid, semakin jauh semakin besar pahalanya. Orang yang menunggu pelaksanaan shalat sehingga dia melaksanakannya dengan berjamaah lebih besar pahalanya daripada orang yang melaksanakan shalat tanpa menunggu, kemudian tidur.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 651)




21
Keutamaan melaksanakan shalat Zhuhur tepat waktu

393.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Ketika seseorang menyusuri jalan, dia mendapati sebatang kayu berduri, kemudian dia menyingkirkannya dari jalan, lalu Allah membalas perbuatan baiknya dan mengampuni dosanya”. Sabda Nabi s.a.w selanjutnya : “Mati syahid itu lima macam, 1) Orang yang mati karena wabah ganas; 2) Orang yang mati karena sakit perut; 3) Orang yang mati tenggelam; 4) Orang yang mati karena terbentur/tertimbun sesuatu; 5) Orang yang mati dalam peperangan membela agama Allah”. Bagian akhir hadits ini sudah disebutkan terdahulu di muka (nomor hadits 378) yang menyebutkan keutamaan shalat Zhuhur tepat waktu.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 652)
22
Perhitungan tiap langkah menuju kebaikan

394.
Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwa suku Salimah ingin meninggalkan rumah-rumah mereka, lalu mereka berpindah ke tempat yang dekat dengan Nabi s.a.w. Kata Anas : Rasulullah s.a.w tidak setuju bila mereka mengosongkan wilayah Madinah yang mereka tempati. Rasulullah s.a.w bersabda, “Perhatikanlah bahwa terdapat perhitungan pahala pada setiap langkah kalian menuju masjid Nabawi.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 656)
23
Keutamaan shalat Isya dengan berjamaah

395.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dia berkata : Rasulullah s.a.w telah bersabda, “Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka mengetahui betapa besar pahala kedua shalat tersebut dengan berjamaah, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 657)
24
Duduk di masjid menunggu pelaksanaan shalat jamaah dan keutamaan masjid

396.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda : “Ada tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, 1) Pemimpin yang adil; 2) Anak muda yang menjalani hidup untuk beribadah kepada Allah; 3) Orang yang hatinya terikat dengan masjid; 4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah; 5) Laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh perempuan yang terpandang dan jelita, lalu laki-laki tersebut menjawab, ‘Saya takut kepada Allah’; 6) Orang yang bersedekah dengan merahasiakannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; 7) Orang yang mengingat Allah dalam kesunysehingga air matanya bercucuran.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 660)
25
Keutamaan orang yang mondar-mandir ke masjid untuk shalat jamaah

397.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda : “Orang yang pergi ke masjid setiap pagi dan sore hari untuk shalat jamaah, Allah akan mempersiapkan untuknya tempat di surga setiap kali ia pergi pada pagi dan sore hari.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 662)
26
Apabila iqamat sudah disuarakan maka tidak ada shalat

398.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Malik bin Buhainah r.a, seorang laki-laki dari suku Azd bahwa ketika iqamat telah diperdengarkan, Rasulullah s.a.w melihat seorang laki-laki melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah Rasulullah s.a.w mengimami shalat subuh, beliau dikerumuni oleh para jamaah, kemudian beliau menegur laki-laki yang melaksanakan shalat dua rakaat tadi : “Apakah shalat subuh itu empat rakaat? Apakah shalat subuh itu empat rakaat?
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 663)
27
Batas orang sakit dalam mengikuti shalat jamaah

399.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a, dia berkata : Ketika sakit Rasulullah s.a.w semakin parah dan ketika itu waktu shalat tiba serta azan pun sudah dikumandangkan, beliau bersabda, “Suruh Abu Bakr mengimami shalat!” Rasulullah s.a.w diberitahu bahwa Abu Bakr adalah orang yang berhati lunak sehingga dia tidak akan mampu mengganti Nabi s.a.w sebagai imam shalat. Rasulullah s.a.w mengulangi perintahnya yang ketiga kalinya seraya mengatakan, “Kalian seperti perempuan-perempuan yang terlibat dalam peristiwa Yusuf. Perintahkan Abu Bakr untuk mengimami shalat!” Abu Bakr keluar ke masjid untuk melaksanakan shalat shalat, sementara sakit Nabi s.a.w terasa reda, lalu beliau keluar ke masjid dengan dipapah oleh dua orang laki-laki. Sepertinya saya melihat kedua kaki beliau menyeret tanah. Begitu melihat Nabi s.a.w datang ke masjid, Abu Bakr ingin mundur, namun Nabi s.a.w berisyarat agar Abu Bakr tetap berada di depan. Nabi s.a.w terus dipapah, sehingga beliau duduk di samping Abu Bakr. Rasulullah s.a.w melaksanakan shalat, sementara Abu Bakr mengerjakan shalat di belakang beliau, sedangkan para jamaah mengikuti shalat Abu Bakr r.a. Riwayat lain menyebutkan : Rasulullah s.a.w shalat dengan duduk di sebelah kiri Abu Bakr, sementara Abu Bakr shalat dengan berdiri.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor :664)
400.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a ―pada jalur periwayatan yang berbeda― dia berkata : Ketika sakit Nabi s.a.w semakin berat, beliau meminta izin kepada isteri-isterinya untuk dirawat di rumah saya, lalu mereka pun setuju. Lanjutan hadits ini sama dengan hadits nomor 399.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 665)
28
Apakah imam melaksanakan shalat dengan makmum seadanya dan apakah ia berkhotbah pada hari jum’at ketika hujan turun?

401.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a, bahwa suatu ketika dia berkhotbah pada hari turun hujan dan berlumpur. Ketika muazzin semestinya mengucapkan hayya ‘alash shalaah, Abdullah bin Abbas menyuruh muazzin mengucapkan ashashalaah firrihaal (laksanakan shalat di tempat/tenda masing-masing). Orang-orang saling berpandangan seolah menemukan kejanggalan, kemudian Abdullah bin Abbas berkata : “Sepertinya kalian menemukan kejanggalan  pada ucapan muazzain tadi?” Demikian itu pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dari saya ―Yakni Nabi Muhammad s.a.w.― “Sesungguhnya shalat adalah perintah yang tidak bisa ditawar dan saya tidak suka menyulitkan kalian.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 668)
402.
Diriwayatkan dari Anas r.a, dia berkata : Seorang laki-laki dari kaum Anshar berkata kepada Nabi s.a.w, “Saya tidak mampu mengikuti shalat jamaah dengan Anda”. Laki-laki tersebut bertubuh gemuk. Dia menyiapkan makanan lalu mengundang Nabi s.a.w ke rumahnya. Dia membentangkan tikar dan membersihkan salah satu sisinya dengan air. Rasulullah s.a.w mengerjakan shalat dua rakaat di atas tikar tersebut. Seorang laki-laki dari keluarga jarud bertanya kepada Anas, “Apakah Nabi s.a.w senantiasa melakukan shalat Dhuha?” Anas menjawab, “Saya tidak pernah melihat beliau mengerjakan shalat dhuha kecuali pada hari itu.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 670)
29
Apabila makanan telah dihidangkan sementara iqamat disuarakan

403.
Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Apabila makan sore/makan malam telah dihidangkan, maka santaplah dulu sebelum melaksanakan shalat Maghrib dan janganlah makan dengan terburu-buru.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 672)
30
Keluar untuk shalat ketika ada kesibukan di rumah

404.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a, dia pernah ditanya mengenai apa yang diperbuat oleh nabi s.a.w di rumah. Aisyah r.a menjawab : “Nabi s.a.w melaksanakan tugas-tugas untuk keperluan rumah tangga dan apabila waktu shalat tiba, beliau keluar ke masjid untuk melaksanakan shalat.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 676)
31
Shalat di depan orang banyak untuk mengajarkan shalat kepada mereka sesuai dengan shalat Nabi s.a.w.

405.
Diriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits r.a, dia berkata : Saya melaksanakan shalat di depan kalian bukan bertujuan menjadi imam, melainkan untuk memperlihatkan bagaimana shalat Nabi s.a.w yang pernah saya lihat.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 677)
32
Orang yang berilmu dan mempunyai keutamaan lebih berhak menjadi imam

406.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a : bunyi hadits ini seperti yang telah disebutkan di muka, “Perintahkan kepada Abu Bakr untuk mengimami shalat”. Pada riwayat ini Aisyah menuturkan sanggahannya kepada Nabi s.a.w, “Abu Bakr tidak akan mampu menggantikan Anda menjadi Imam, karena dia pasti akan menangis sehingga tidak bisa mengeraskan bacaan shalat. Sebaiknya Anda perintahkan Umar saja untuk mengimami shalat”. Kata Hafshah, “Saya meminta Hafshah untuk mengatakan hal yang serupa kepada Nabi s.a.w, bahwa Abu Bakr tidak akan mampu menggantikan Nabi s.a.w mengimami shalat karena dia pasti akan menangis sehingga tidak bisa mengeraskan bacaannya, karena itu sebaiknya Nabi s.a.w menyuruh Umar untuk mengimami shalat”. Hafshah melaksanakan permintaan Aisyah tersebut, kemudian Rasulullah s.a.w bersabda, “Diamlah! Kalian ini seperti perempuan-peremapuan yang terlibat dalam peristiwa Yusuf. Suruhlah Abu Bakr untuk mengimami shalat!” Hafshah mengatakan kepada Aisyah, “Saya tidak beruntung dalam melaksanakan permintaanmu.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 679)
407.
Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwa Abu Bakr r.a mengimami shalat kaum muslimin ketika Rasulullah s.a.w sakit menjelang wafat. Pada hari Senin itu para jamaah sudah berbaris hendak melaksanakan shalat, lalu Nabi s.a.w membuka tirai kamarnya sambil berdiri melihat ke arah kami. Wajahnya bersinar seolah lembaran mushhaf dengan senyuman riang. Kami semua merasa senang melihat Nabi s.a.w. Abu Bakr r.a melangkah mundur karena menyangka Nabi s.a.w akan keluar ke masjid mengimami shalat, namun beliau berisyarat agar kami menyempurnakan shalat kami. Nabi s.a.w menutupkan tirai kamarnya lagi. Pada hari itulah beliau wafat.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 680)
33
Seorang siap menjadi imam pengganti kemudian imam aslinya datang

408.
Diriwayatkan dari Shal bin Sa’d As-Sa’idy r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pergi untuk mendamaikan suku ‘Amru bin Auf. Ketika itu waktu shalat tiba. Seusai menyerukan azan, muazzin mendatangi Abu Bakr dengan mengatakan : “Sudikah Anda mengimami kami shalat sehingga akan saya serukan iqamat?” Abu Bakr menjawab : “Ya”. Abu Bakr mengimami shalat. Ketika orang-orang sedang melaksanakan shalat, Rasulullah s.a.w datang, kemudian beliau menerobos hingga berada di baris depan. Orang-orang menepukkan tangan, tetapi Abu Bakr tetap tidak menoleh. Ketika orang-orang terus terus menepukkan tangan, Abu Bakr menoleh sehingga dia melihat Rasulullah s.a.w, namun beliau memberi isyarat kepada Abu Bakr agar tetap berada di tempatnya. Abu Bakr mengangkat tangannya dan memuji Allah atas apa yang diperintahkan kepadanya oleh Rasulullah s.a.w, kemudia dia melangkah mundur ke shaff terdepan, lalu Rasulullah s.a.w maju menjadi imam. Seusai shalat, Rasulullah s.a.w bertanya : “Hai Abu Bakr! Mengapa kau tidak mau tetap berada di tempatmu sebagai imam shalat ketika aku perintahkan demikian tadi?” Abu Bakr menjawab : “Putra Abu Quhafah (yakni Abu Bakr) tidak berani menjadi imam shalat sementara Rasulullah s.a.w berada di belakangnya sebagai makmum”. Rasulullah s.a.w bersabda : “Mengapa tadi aku melihat kalian banyak menepukkan tangan? Siapa yang mengalami sesuatu dalam shalat (lalu ingin memberikan peringatan kepada imam), maka ucapkanlah Subhaanallaah, maka dengan begitu imam akan mengerti, karena tepukkan tangan itu hanya untuk kaum wanita.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 684)
34
Imam ditunjuk untuk diikuti

409.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a, dia berkata : Ketika sakit Rasulullah s.a.w sangat parah, beliau bertanya, “Apakah orang-orang sudah melaksanakan shalat?” Kami menjawab, “Belum, ya Rasulullah! Mereka menunggu Anda”. Kata beliau, “Siapkan air untukku!” Kata Aisyah : Kami pun menyiapkannya, kemudian Rasulullah s.a.w mandi. Setelah itu beliau hendak berdiri, namun beliau pingsan. Setelah sadar beliau bertanya, “Apakah orang-orang sudah shalat?” Kami menjawab, “Belum, ya Rasulullah! Mereka menunggu Anda”. Kata beliau, “Siapkan air lagi untukku!” Kata Aisyah : Kemudian Rasulullah s.a.w duduk lalu mandi. Setelah itu beliau hendak berdiri, namun beliau pingsan lagi. Setelah sadar beliau bertanya, “Apakah orang-orang sudah shalat?” Kami menjawab, “Belum, ya Rasulullah! Mereka menunggu Anda”. Kata beliau : “Siapkan air lagi untukku!” Kemudian Rasulullah s.a.w duduk lalu mandi. Setelah beliau hendak berdiri, namun beliau pingsan lagi (yang ketiga kalinya). Setelah sadar beliau bertanya, “Apakah orang-orang sudah shalat?” Kami menjawab, “Belum, ya Rasulullah”. Ketika orang-orang masih saja menunggu Rasulullah s.a.w di masjid untuk mengimami shalat Isya, Rasulullah s.a.w mengutus seseorang untuk menemui Abu Bakr untuk menyampaikan pesan agar Abu Bakr mengimami shalat. Abu Bakr ―yang berhati lunak― mengatakan, “Hai Umar! Kau saja yang menjadi imam shalat!” Kata Umar, “Kau saja yang menjadi imam shalat!” Kata Umar, “Kau lebih berhak”. Maka Abu Bakr menjadi imam shalat selama beberapa hari. Bagian akhir hadits ini sudah disebutkan di muka (hadits nomor : 399).
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 687)
410.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a, mengenai shalat Nabi s.a.w di rumah ketika beliau sakit parah seperti hadits yang disebutkan di muka. Dalam hadits ini disebutkan bahwa apabila imam shalat dengan duduk, maka makmum harus shalat dengan duduk.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 688)
35
Kapan makmum bersujud?

411.
Diriwayatkan dari Al-Barra’ r.a, dia berkata : Ketika Rasulullah s.a.w mengucapkan di dalam shalat Sami’allaahuliman hamidah tidak ada seorang makmum pun bersujud sampai Nabi s.a.w bersujud. Setelah Nabi s.a.w bersujud, maka kami bersujud.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 690)
36
Dosa makmum yang bangun dari sujud mendahului imam

412.
Diriwayatkan dari Abu Hurarirah r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda : “Tidak takutkah seseorang (seorang makmum) yang bangun dari sujud mendahului imam kelak di akhirat kepalanya diubah oleh Allah menjadi kepala keledai, atau rupanya diubah oleh Allah menjadi rupa keledai?”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 691)
37
Budak laki-laki atau anak laki-laki yang belum baligh menjadi imam

413.
Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda : “Dengarkan dan patuhilah imammu, walaupun dia seorang habasyi (Ethiopia) yang rambutnya seperti kismis.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 693)
38
Apabila imam tidak sempurna dalam mengerjakan shalat, sedangkan makmum mengerjakan shalat dengan sempurna

414.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Apabila imam mengerjakan shalat dengan sempurna, maka makmum dan imam sama-sama mendapat pahala. Jika imam melakukan kesalahan, maka makmum tetap mendapat pahala, sedangkan kesalahan tersebut menjadi tanggungan imam.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 694)
39
Makmum berada di sebelah kiri imam agak sejajar apabila imam hanya diikuti oleh seorang makmum (yang bukan lain jenis)

415.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, sebagaimana hadits yang telah disebutkan di muka ketika Ibnu Abbas bermalam di rumah bibinya (yaitu Maimunah, isteri Nabi s.a.w). Dalam hadits ini Ibnu Abbas mengatakan : ... kemudian Rasulullah s.a.w tidur sehingga suara napasnya terdengar ―biasanya ketika beliau tidur, suara napasnya terdengar― lalu beliau dijemput oleh muazzin, kemudian beliau keluar ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh tanpa berwudhu lagi.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 698)
40
Imam yang shalat dengan lama sehingga ada makmum yang keluar lalu shalat sendirian

416.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a bahwa Mu’adz bin Jabal mengerjakan shalat bersama Nabi s.a.w. Setelah itu dia pulang untuk menjadi imam shalat di kaumnya. Mu’adz mengimami shalat Isya dengan membaca surat Al-Baqarah, kemudian ada seorang makmum meninggalkan shalat jamaah. Mu’adz merasa tidak enak dengan ulah seorang makmum tersebut. Setelah informasi tersebut sampai kepada Nabi s.a.w beliau bersabda kepada Mu’adz : “Kamu pemicu fitnah; kamu pemicu fitnah, kamu pemicu fitnah”. Beliau bersabda seperti itu tiga kali. Nabi s.a.w menyuruh Mu’adz untuk membaca dua surat yang tidak panjang.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 701)
41
Imam tidak memperlama berdiri, dan menyempurnakan ruku’ serta sujud

417.
Diriwayatkan dari Abu Mas’ud r.a, bahwa ada seorang laki-laki melaporkan kepada Rasulullah s.a.w. : “Demi Allah, ya Rasulullah! Saya tidak mau mengikuti shalat jamaah Subuh karena si Fulan yang menjadi imam memperpanjang shalat”. Kata Abu Mas’ud : Saya tidak pernah melihat Rasulullah s.a.w marah sekeras marah beliau ketika itu dalam menyampaikan nasehat. Beliau barsabda, “Di antara kalian ada orang yang menjadi imam yang membuat makmum berlari menghindari shalat jamaah. Siapapun yang menjadi imam hendaklah ia melaksanakan shalat dengan singkat (tidak lama-lama), karena ada makmum yang lemah, ada yang sudah tua, dan ada makmum yang akan menyelesaikan keperluannya.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 702)
418.
Diriwayatkan dari jabir bin Abdullah r.a mengenai hadits Mu’adz di muka (nomor 416) bahwa Rasulullah s.a.w bersabda kepada Mu’adz : “Mengapa kamu tidak membaca surat Al-A’laa, Asy-Syamsy, atau Al-Lail ketika kamu menjadi imam shalat?”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 705)
42
Memperpendek shalat jamaah tanpa mengurangi kesempurnaannya

419.
Diriwayatkan dari Anas r.a, dia berkata : Nabi s.a.w senantiasa memendekkan shalat jamaah namun tetap menyempurnakannya.
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 706)
43
Memendekkan shalat ketika terdengar tangis bayi

420.
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda : “Ketika aku berdiri menjadi imam shalat dan aku ingin memanjangkannya, tiba-tiba aku mendengar tangis bayi, lalu aku memendekkan shalat karena aku tidak mau memberatkan ibu bayi tersebut (yang menjadi makmum).”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 707)
44
Meluruskan barisan setelah iqmat

421.
Diriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir r.a, dia berkata : Nabi s.a.w pernah bersabda, “Luruskan barisan kalian! kalau tidak, maka Allah akan membuat kalian berselisih.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 717)
45
Imam menghadap ke makmum ketika meluruskan barisan

422.
Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwa Nabi s.a.w bersabda : “Luruskan dan rapatkan barisan kalian, karena aku bisa melihatmu walaupun aku membelakangimu (beliau mengatakan itu sehabis iqamat dengan menghadap ke makmum).”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor :719)
46
Ada dinding atau tabir antara imam dan makmum

423.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a, dia berkata : Suatu ketika Rasulullah s.a.w melaksanakan shalat malam di kamarnya, sedangkan dinding kamarnya rendah sehingga orang-orang bisa melihat Rasulullah s.a.w lalu mereka turut bermakmum mengikuti shalat Rasulullah s.a.w itu. Paginya, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal itu, sehingga pada malam kedua semakin banyak orang yang mengikuti shalat. Mereka melakukan shalat seperti itu dua atau tiga malam. Setelah itu Rasulullah s.a.w tidak melakukan shalat malam, juga tidak keluar ke masjid untuk shalat malam. Setelah pagi, orang-orang bertanya, lalu Rasulullah s.a.w menjawab, “Aku khawatir shalat malam diwajibkan kepada kalian.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 729)
47
Shalat malam

424.
Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit r.a, seperti hadits sebelumnya (nomor : 423) dengan tambahan sabda Nabi s.a.w sebagai berikut : “Aku memahami apa yang kalian perbuat seperti yang aku lihat sendiri. Kerjakanlah shalat sunat di rumah kalian masing-masing, karena shalat sunat yang paling utama bagi seseorang adalah yang dikerjakan di rumahnya sendiri, kecuali shalat wajib.”
(Hadits shahih Imam Bukhari nomor : 731)